Apabila dilihat dari pengertiannya, mekanisme yang terdapat pada mesin 4 tak ini memiliki peranan yang sangat penting. Tidak ada udara yang memberikan tekanan pada sistem pembakaran mesin membuat kendaraan tidak akan menyala.
Selain itu tanpa adanya timing buka tutup yang tepat, kendaraan bermotor juga tidak akan menyala. Kerusakan pada mesin katup bisa membuat kendaraan mati total. Ada tiga jenis mekanisme katup yang memiliki cara kerja berbeda-beda.
Over Head Valve atau OHV
Pada jenis yang pertama ini letaknya terdapat pada bagian kepala silinder. Noken as atau camshaft ada di bawah blok silinder dan dibutuhkan pengangkat katup dan push rod untuk bisa menggerakkan katup camshaft.
Letak dari valve filter atau pengangkat katup dan push rod sendiri berada di antara rocker arm atau pelatuk. Dilihat dari susunannya memang lebih rumit karena camshaft akan dihubungkan langsung pada roda gigi sprocket crankshaft.
Bagian tersebutlah yang akan menekan valve filter dan push rod sebelum akhirnya katup dapat bergerak. Berikut ini urutan cara kerja dari sistem OHV.
- Bagian yang berputar pertama kali adalah poros engkol, kemudian diikuti dengan gigi sproket yang terdapat pada crankshaft. Sehingga gigi sproket poros nok berputar dan terus terjadi selama poros engkol bergerak.
- Putaran yang terjadi pada poros nok ini mengakibatkan cam atau tonjolan terputus. Di mana cam akan menyentuh valve filter dan nantinya terangkat.
- Gerakan valve filter ke rocker arm sendiri nantinya akan dihubungkan oleh push rod.
- Lalu akan muncul efek ayunan saat ujung rocker arm terangkat, ujung lainnya menekan katup.
- Katup akan terbuka apabila tertekan rocker arm dan katup akan kembali seperti semula apabila tekanan dari rocker arm mulai menurun.
Dilihat dari cara kerjanya tersebut, sistem ini kurang efektif sehingga tak lagi banyak digunakan. Khususnya tak lagi digunakan untuk kendaraan mobil tapi masih digunakan pada beberapa kendaraan roda dua.
Single Overhead Camshaft atau SOHC
Jenis yang kedua ini termasuk dalam mekanisme OHC atau Overhead Camshaft. Untuk sistem singe, hanya ada satu camshaft yang nantinya berfungsi menekan katup hisap dan buang.
Secara umum, OHC merupakan rangkaian katup memanfaatkan camshaft yang terdapat pada kepala silinder supaya katup bisa tertekan. Tidak ada sistem yang melalui pushrod seperti sistem pertama.
Masing-masing silinder hanya terdapat satu camshaft dan memiliki dua katup. Performanya sendiri dianggap lebih baik sehingga lebih sering digunakan. Karena tidak terlalu banyak komponen penghubung yang digunakan.
Bisa dikatakan bahwa mekanisme ini akan lebih baik karena alasan tersebut dan saat kendaraan berkecepatan tinggi kinerjanya juga lebih bagus. Cara kerjanya sendiri dimulai dari rantai penggerak.
Ketika rantai tersebut bergerak, maka camshaft akan berputar dan menekan rocker arm. Secara langsung lobe noken akan terinput dan klep in serta katup buang akan bekerja membuka serta menutup dengan timing pembakaran sesuai.
Selain lebih bagus kinerjanya, sedikit komponen penghubung membuat rangkaian sistem ini mudah untuk diciptakan. Biaya produksi lebih murah dan sistemnya pun tergolong bagus jadi banyak digunakan.
Namun jika dilihat dari kekurangannya hanyalah tenaga yang dihasilkan jadi lebih kecil, karena hanya terdapat 1 camshaft saja untuk menggerakan semua rocker arm.
Double Overhead Camshaft atau DOHC
Mekanisme katup DOHC ini juga termasuk dari jenis OHC yang memiliki dua camshaft yang akan menekan katup hisap dan buang. Mesin ini memiliki 4 katup dengan satu silinder dan banyak digunakan untuk kendaraan modern saat ini.
Terdapat dua buah camshaft pada atas kepala silinder. Nantinya masing-masing cam memiliki dua katup in yang fungsinya mengatur masuknya campuran bensin serta udara. Camshaft yang satunya akan mengatur sisa gas pembuangan.
Cara kerjanya jika dibandingkan SOHC juga lebih berbeda. Karena sistem ini tidak menggunakan rocker arm lagi. Lobe noken yang akan bekerja untuk kontak pada batang klep. Langkah kerjanya dimulai dari saat piston bergerak dari titik mati atas ke bawah.
Saat itu posisi klep in terbuka dan katup ex tertutup sehingga udara masuk ke ruang pembakaran. Pada saat piston bergerak dari titik bawah ke titik mati maka katup ex akan terbuka dan gas akan keluar.
Jenis DOHC adalah yang paling baik dibandingkan kedua jenis sebelumnya. Keuntungan yang didapatkan dari sistem ini adalah mesin memiliki tenaga lebih besar. kecepatan yang dihasilkan juga lebih tinggi dan torsi mesin jauh lebih baik.
Kekurangannya hanyalah harga mesin lebih mahal karena konstruksi head engine yang besar. Bahan bakar yang digunakan pun juga lebih boros serta ketika terjadi masalah pada mesin biaya perbaikan lebih mahal.
Walaupun tampak simpel, namun penggantian suku cadang yang dilakukan apabila terjadi kerusakan lebih banyak. Bobot mesin dari sistem DOHC juga lebih berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar