Dalam pembelajaran, ada berbagai macam cara yang dilakukan oleh Guru untuk melihat tolok ukur kemampuan peserta didik dalam pembelajaran. Selain dilihat berdasarkan hasil penilaian Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS),kemampuan peserta didik atas pemahaman materi juga dicapai dengan kuis-kuis tertentu. Pengadaan kuis atas materi ajar tertentu merupakan upaya brilian untuk mengukur sejauh mana peserta didik menguasai poin-poin tertentu dalam materi ajar. Selain itu, kuis juga dapat menjadi bahan refleksi bagi peserta didik agar mendapatkan ilmu secara menyeluruh dan komprehensif.
Dalam pembelajaran, ada berbagai macam cara yang dilakukan oleh Guru untuk melihat tolok ukur kemampuan peserta didik dalam pembelajaran. Selain dilihat berdasarkan hasil penilaian Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS),kemampuan peserta didik atas pemahaman materi juga dicapai dengan kuis-kuis tertentu. Pengadaan kuis atas materi ajar tertentu merupakan upaya brilian untuk mengukur sejauh mana peserta didik menguasai poin-poin tertentu dalam materi ajar. Selain itu, kuis juga dapat menjadi bahan refleksi bagi peserta didik agar mendapatkan ilmu secara menyeluruh dan komprehensif.
Ada berbagai macam cara Bapak/Ibu guru mengadakan kuis, mulai dari yang ‘tradisional’ sampai yang ‘modern’. Apabila dahulu, kuis secara tradisional menggunakan metode dikte, pada zaman saat ini pengadaan kuis mulai memanfaatkan metode digital. Pemanfaatan ‘yang digital’ tersebut merupakan sesuatu yang tidak terhindarkan karena linier dengan perkembangan teknologi dan informasi. Bapak/Ibu guru dituntut harus lebih dekat dengan aplikasi-aplikasi penunjang dalam pembelajaran.
Di sisi lain, penguasaan dan pengetahuan perihal kemajuan digitalisasi merupakan respons yang harus dimiliki guru karena terjadi banyak perubahan dalam sistem pendidikan. Sebagai contoh, pandemi Covid-19 yang mengharuskan sekolah secara daring secara tidak langsung menuntut Bapak/Ibu untuk mengubah strategi dalam pembelajaran. Oleh karena itu, pendekatan terhadap aplikasi penunjang pembelajaran merupakan urgensi baru bagi Bapak/Ibu guru.
Ada banyak aplikasi pembuat kuis edukasi di internet yang dapat Bapak/Ibu manfaatkan. Berikut kami rangkum 5 aplikasi tersebut! Simak sampai akhir ya!
1. Kahoot!
Kahoot merupakan sebuah platform pembelajaran berbasis permainan yang dapat digunakan dalam pendidikan. Platform ini bersifat interaktif karena menekankan gaya belajar yang melibatkan hubungan aktif partisipasi peserta didik terhadap pembelajaran yang sedang dipelajarinya.
Secara sederhana, ada dua langkah yang harus Bapak/Ibu lakukan dalam membuat soal kuis melalui Kahoot yaitu, membuat kuis dan memainkan kuis dengan siswa. Pertama, untuk membuat kuis Bapak/Ibu dapat masuk ke dalam aplikasi Kahoot dan melakukan registrasi terlebih dahulu. Ada berbagai macam fitur yang dapat Bapak/Ibu manfaatkan. Bapak/Ibu dapat dengan mudah membuat pertanyaan dan menentukan jawaban dengan hitungan waktu tertentu. Kedua, tahapan memainkan kuis diawali dengan pemberian PIN ruang kuis kepada peserta didik lalu peserta didik mengerjakan kuis yang telah dibuat sebelumnya. Pada tahap akhir, Bapak/Ibu dapat melihat capaian peserta.
Oleh karena itu, Kahoot! bisa digunakan untuk meninjau pengetahuan peserta didik, sebagai penilaian formatif, atau sebagai pengistirahatan dari kegiatan kelas biasa. Variasi kuis seperti ini menjadi metode ampuh untuk mengatasi kejenuhan dalam pembelajaran.
2. Quizizz
Quizizz merupakan platform pembelajaran interaktif yang memungkinkan guru dan peserta didik berkomunikasi satu sama lain. Selain itu, Bapak/Ibu tidak perlu khawatir dengan fitur yang disediakan oleh plaftrom tersebut. Saat masuk ke aplikasi, Bapak/Ibu akan dibantu dengan berbagai templete model kuis yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, ada banyak fitur pertanyaan yang dapat dipilih seperti pilihan ganda, kotak centang, mengisi bagian rumpah, poling, dan pertanyaan terbuka. Wah lengkap sekali ya Bapak/Ibu!
Lebih kompleks lagi, Quizizz dapat memberikan statistik dan data tentang hasil pekerjaan peserta didik sehingga dapat bermanfaat bagi evaluasi pembelajaran. Selain itu, Bapak/Ibu juga dapat memanfaatkan platform ini untuk tugas sehari-hari karena fitur yang tersedia memungkinkan pengerjaan soal secara online dengan batasan waktu tertentu. Hal tersebut tentu mempermudah Bapak/Ibu guru dalam pembelajaran.
3. WordWall
WordWall merupakan aplikasi berbasis website yang digunakan untuk membuat media pembelajaran seperti kuis, memasangkan pasangan, acak kata, dan anagram. Aplikasi WordWall berbeda dengan kedua aplikasi sebelumnya. Pada WordWall tersedia 18 templete yang dapat diakses secara gratis. Sangat kompleks ya Bapak/Ibu!
Selain dapat dimanfaatkan sebagai kuis, WordWall jauh lebih fleksibel digunakan sebagai ice breaking di dalam kelas. Komponen yang terdapat dalam permainan juga sangat lengkap seperti menu mengganti background, menambahkan musik, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, selain dapat bermanfaat untuk evaluasi pembelajaran, WordWall juga dapat menjadi media alternatif agar Bapak/Ibu dapat lebih dekat dengan para peserta didik. Kedekatan itulah yang menciptakan suasa kelas yang harmonis.
4. Educandy
Secara konsep aplikasi, Educandy mirip dengan WordWall. Walaupun fitur yang terdapat dalam aplikasi tersebut tidak selengkap dengan WordWall, aplikasi tersebut lebih memiliki desain dan warna yang eye catching. Desain dan mode permainan dalam Educandy sangat cocok digunakan untuk peserta didik Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Hal tersebut juga sejalan dengan tagar website yaitu “making learning sweeter†yang memang relevan dengan interface website.
Kompleksitas fitur dan tampilan yang menyenangkan akan membuat siswa menjadi bahagia. Sehingga, selama pelaksanaan kuis, siswa tidak di bawah tekanan tetapi dengan suasana hati yang menyenangkan. Terbentuknya suasana tersebut berimplementasi dengan tercapainya pemahaman materi yang maksimal.
5. Google Form
Dari semua aplikasi sebelumnya, barangkali Google Form (GForm) menjadi aplikasi paling familiar di telinga Bapak/Ibu sekalian. Aplikasi ini merupakan anak dari perusahaan Google Chrome dan terintegrasi dengan Google Classroom. Berbeda dari aplikasi sebelumnya yang memadupadankan desain warna warni, GForm jauh lebih formal.
Selain itu, GForm juga menawarkan berbagai fitur yang cukup kompleks. Bapak/Ibu dapat dengan mudah mengecek statistik dalam bentuk data dan diagram serta mengetahui nilai kuis secara langsung. Oleh karena itu, GForm dapat menjadi alternatif terbaik untuk Bapak/Ibu apabila ingin mengadakan kuis untuk pembelajaran.
Nah, itulah 5 aplikasi pembuat kuis yang dapat membantu Bapak/Ibu dalam pembelajaran.
Dengan memvariasikan metode pembelajaran dan gaya ajar maka peserta didik menjadi tidak jenuh di dalam kelas. Kejenuhan tersebut harus dihindari karena berdampak pada pemahaman materi ajar peserta didik. Oleh karena itu, pemanfaatan dan pengetahuan Bapak/Ibu terhadap platform penunjang merupakan salah satu urgensi baru dalam dunia pendidikan yang serba digital.
Setelah mengetahui platform-platform tersebut, kami berharapa Bapak/Ibu dapat menerapkannya di dalam kelas sebagai penunjang pembelajaran. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Bapak/Ibu sekalian. Semangat untuk guru-guru di seluruh Indonesia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar