Dasar Bahan Bakar
Di sini kita akan bahas tentang fuel ,jenis fuel yang di gunakan pada Diesel Engine.Light Diesel Oil, ASTM D975 NO.2 .ASTM = Association Standard Testing Material.
Jenis fuel ini adalah bahan bakar dengan rentan ttik didih 240-3500°C, dan di distilasi setelah kerosen.Dari semua jenis-jenis bahan bakar , fuel ini mempunyai sifat-sifat yang paling cocok untuk Ignition,combustion,dan viscosity yang di perlukan oleh engine diesel high speed yang kecil.sehingga hampir semua engine diesel high speed ,termasuk engine konstruksi menggunakanya.
Pengaruh sulfur pada fuel terhadap jadwal penggantian oli :
- Apabila kadar sulfur beekisar antara 0,5-1%, maka jadwal penggantian oli adalah setengah dari jadwal regulernya.
- Apabila kadar sulfur >1%, maka jadwal penggantian oli menjadi seperempat dari jadwal regulernya.
Kandungan sulfur di dalam fuel sangat mempengaruhi keausan engine dan emisi gas buang.Sulfur teroksidasi (bereaksi dengan oksigen)ketika terjadi proses pembakaran membentuk sulfur dioksida.dan sebagian lebih lanjut teroksidasi menjadi sulfur trioksida.
Reaksi ini di pengaruhi beberapa faktor seperti temperatur pembakaran, temperatur exhaust gas , luas penampang partikel,kelembaban relatif,dan fuel ratio.
Akibat fuel campur kerosene
- Karosene mempunyai viscoy yang rendah , sehingga tidak dapat melumasi bagian-bagian yang bergesekan secara sempurna.Ini berarti bahwa oil film hilang dan terjadi keausan yang abnormal.
- Karosene memiliki kadar sulfur yang sangat tinggi,sehingga bisa mempercepat proses korosi.
- Injeksi fuel pada engine diesel, yang kontrol adalah volume fuel .Kerosene mempunyai suatu pembangkit panas yang besar per panas persatuan volume menjadi turun.Sehingga dapat menurunkan output power engine.
Penanganan Fuel
- Penyimpanan harus terlindungi dari sinar matahari dan hujan.
- Main tank harus di lengkapi dengan water drain cock.
- Kalau d dalam drum,pemasangan pipa isap pompa haruslah kurang lebih 20cm dari dasar drum.
Flash Point
Flash point dari fuel adalah temperatur dimana fuel menguap yang akan menyala bila ada nyala api yang bekerja di bawah kondisi yang di tetapkan.Flash Point di tetapkan untuk mengurangi resiko kebakaran selama penyimpanan normal dan penangan.Flash Point minimum untuk fuel kamar mesin dari suatu kapal niaga di tetapkan oleh perundang-undangan internasional dan nilai itu adalah 60°C .Untuk fuel yang di gunakan untuk penggunaan emergency ,di luar ruang mesin flash point harus lebih besar 43°C .
Distillation Temperatur
Temperatur penyulingan dimana di hasilkan jumlah(%) volume fuel.Distillation temperatur at 90% recovered : Temperatur maksimum dimana dihasilakan fuel distillasi 90% dari volume fuel test atau temperatur maximum dimana 90% volume fuel test menguap.Final Boiling Point
Fuel dapat terbakar didalam engine hanya setelah di uapkan dengan sempurna.Temperatur dimana fuel di uapakan sempurna di sebut sebagai " end point temperatur " dalam ASTM D86 Distillation Test Method.Temperatur ini harus cukup rendah untuk menghasilkan penguapan sempurna pada temperatur ruang bakara engine.
Pour Point
Adalah temperatur paling rendah di mana fuel berhenti mengalir .Jika pour point tinggi dan temperatur fuel rendah ,parafin yang terkandung didalam fuel memisahkan secara mudah.Bila kristal dari endapan parafin mencapai beberapa percent ,aliran fuel akan sangat rendah dan kristal parafin membentuk part didalam fuel.
Jika pour point sangat tinggi daripada temperatur saat engine di start ,parafin sudah menjadi kristal dan hal ini menghambat ketepatan fuel yang akan di injeksikan dan sebagai akibatnya engine susah untuk di hidupkan .
Cloud Point
Adalah temperatur dimana parafin dalam fuel mulai kelihatan terpisah dan menggumpal padat seperti awan atau kabut.Parafin adalah suatu elemen yang penting dalam diesel fuel no.2.Parafin juga mempunyai kandungan " fuel energy " yang tinggi dengan parafin memiliki sebuah suatu nilai cetane yang sangat tinggi.
Cetane Number (1)
Cetane Number atau cetane index adalah
suatu skala yang di gunakan untuk menunjukan kemampuan penyalaan dari fuel, dan suatu index yang penting pengaruhnya terhadap kemudahan untuk menghidupkan engine dan pembakaran pada engine putaran tinggi ,khisusnya di daerah dingin di perlukan nilai cetane yang tinggi untuk memudahkan starting warming up.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar